Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peradaban Indus,[3] 2800 SM–1800 SM, merupakan sebuah peradaban kuno yang hidup sepanjang Sungai Indus yang sekarang merupakan wilayah Pakistan dan India barat.[4] Peradaban ini juga dikenal peradaban yang berpusat di kota Mohenjo Daro dan Harrapa.[5] Keruntuhan peradaban ini ditengarai disebabkan Sungai Saraswati Veda yang mengalami kekeringan pada sekitar akhir 1900 SM akibat tingkat radiasi matahari yang cukup tinggi sehingga memengaruhi curah hujan di sekitar lembah.[6][7] Para arkeolog mengungkapkan peradaban Lembah Indus merupakan peradaban kuno paling luas yang ditemukan setelah situs peradaban Mesopotamia dan Mesir. Pada tahun 1980 peradaban Lembah Indus ditetapkan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.[8] [1] [9]

Orang-orang Dravida atau penutur bahasa Proto-Dravida (leluhur dari Tamil, Telugu, Kannada, dan Malayalam) yang diperkirakan merupakan pendiri kota kuno ini sendiri masih menjadi perdebatan dikalangan para arkeolog.[10] Riwayat mereka tak dapat ditelusuri hingga sekarang. Bahasa dan aksara mereka dalam artefak-artefak yang ditemukan di sana masih sedikit yang dapat dipecahkan hingga sekarang.[11] Uniknya di kota tersebut tidak ditemukan bangunan untuk kegiatan religius dan tanda-tanda sistem kasta seperti kuil-kuil dan monumen besar yang megah.[12][13] Hal ini mengakibatkan para peneliti berspekulasi kalau masyarakat Mohenjo Daro dan Harappa merupakan peradaban yang hidup bergantung sepenuhnya pada ilmu pengetahuan (sudah meninggalkan praktik keagamaan) dan memiliki filosofi hidup yang tinggi (terlihat dari ketiadaan sistem kasta dalam hierarki sosial).[14] Berdasarkan dari peninggalan yang ditemukan, mereka merupakan salah satu peradaban yang sudah maju dengan adanya bukti timbangan dan ukuran yang sudah memiliki standar, ukiran cap, stempel perangko, tembikar dan telah mengenal teknik peleburan logam seperti tembaga, perunggu, dan timah.[11][15] Disamping itu Mohenjo Daro dan Harappa merupakan kota yang sangat berkembang, banyak rumah yang memiliki sumur dan kamar mandi serta sistem saluran air bawah tanah yang kompleks.[4][12][16]

Keruntuhan peradaban ini diduga disebabkan oleh perubahan iklim. Perubahan iklim pada masa itu menyebabkan zaman es kecil yang mengakibatkan musim kemarau menjadi lebih kering yang berdampak negatif terhadap pertanian. Hal inilah yang membuat masyarakat peradaban tersebut pindah ke desa-desa kecil di kaki bukit Himalaya. Selain itu pada saat yang sama datang peradaban Indo-Arya dengan membawa peralatan yang lebih canggih.[17] Bangsa Indo-Arya ini ditengarai menyerang masyarakat Lembah Sungai Indus karena di sekitar bekas kota ditemukan sisa kerangka yang seolah-olah menunjukkan bukti kuat adanya penyerbuan.[18] Dugaan lainnya dari keruntuhan peradaban ini adalah disebabkan oleh banjir karena kota ini tampaknya begitu padat penduduk dan banjir telah terjadi berulang kali,[18] namun sayangnya bukti ini dirasa kurang kuat karena tidak seluruh kota hancur oleh banjir.[12] Dugaan lainnya adalah karena perkembangan sosial budaya dari pertanian ke bidang lainnya sehingga kota ini kemudian ditinggalkan.[12]

Empat negara telah memastikan lolos ke babak semifinal Piala Dunia 2022. Keempat negara yang lolos, yakni Argentina, Kroasia, Maroko, dan Prancis.

Kroasia menjadi tim pertama yang melenggang ke babak semifinal setelah menyingkirkan Brasil yang telah lima kali memegang tropi Piala Dunia. Tim ini lolos melalui adu penalti dengan skor 4-2 usai bermain imbang 1-1 selama 120 menit

Tim kedua yang lolos ke semifinal adalah Argentina yang juga berhasil menang dalam drama adu penalti 4-2 setelah bermain imbang 2-2.

Selanjutnya Maroko menjadi tim ketiga yang lolos semifinal setelah memberikan kejutan dengan mengalahkan Portugal 1:0 lewat gol tunggal Youssef En-Neysri. Kemenangan ini juga menjadikan Maroko sebagai negara Afrika pertama yang melaju ke semifinal Piala Dunia.

Sementara tim terakhir yang memastikan masuk babak semifinal, yakni Prancis lolos setelah mengalahkan Inggris 2:1.

Argentina nantinya akan melawan Kroasia pada Rabu (14/12) pukul 02.00 WIB. Sementara Maroko akan bertanding dengan Perancis pada Kamis (15/12) pukul 02.00 WIB.

Dari keempat tim yang lolos semifinal, dua di antaranya yakni Prancis dan Argentina sudah dua kali menjadi juara Piala Dunia. Prancis memegang trofi Piala Dunia pada 1998 dan 2018, sedangkan Argentina pada 1978 dan 1986.

Sementara itu, Kroasia pernah lolos ke babak final pada Piala Dunia 2018, tetapi kalah dari Perancis dengan skor 4:2.  Adapun Maroko merupakan negara Afrika pertama yang lolos dalam semifinal Piala Dunia.

Pelatih tim nasional Maroko Walid Regragui membantah bahwa kemenangan timny di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu malam, merupakan keajaiban. Ia menyebut, kemenangan tersebut merupakan buah kerja keras para pemain Maroko yang tak gentar menghadapi Portugal yang di atas kertas lebih diunggulkan karena kualitas komposisi skuadnya.

"Ini bukan keajaiban. Media, mungkin terutama media-media Barat, akan menyebut ini sebagai keajaiban, tapi bagi saya ini bukan keajaiban. Ini buah kerja keras kami," kata Regragui dalam jumpa pers selepas pertandingan.

Ia bahkan bercita-cita menjadikan Maroko sebagai juara Piala Dunia. Jika ini benar-benar terealisasi, maka Maroko akan menjadi negara Afrika pertama yang memegang trofi piala dunia.

© 2024 — Senayan Developer Community

Download nowDownloaded 233 times