Warga di Sumut kembali membuat heboh usai menggoreng ikan Arwana Super Red yang berharga mahal. Ialah Nizam Nababan asal Tanjungbalai yang kembali memasak ikan berharga jutaan rupiah itu.
Pada momen kedua ini, ikan yang dipotong hingga dimasak Nizam itu ditaksir berharga Rp 5 juta. Momen ikan itu ditangkap hingga dimakan dibagikan Nizam melalui akun media sosial miliknya.
"5 Juta Kelen Bagi rata ya Boruku Hasian... Mulai dari Kelen Tangkap Sampe Kelen Goreng Ikan Arowana Super Red Abi ya Boru," tulisnya dalam unggahan di Facebook yang dilihat oleh detikSumut, Kamis (12/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diwawancarai, Nizam mengatakan ikan yang dimasak itu awalnya ditangkal oleh anak perempuannya dari akuarium.
"Kemarin itu, hari Rabu (11/1). Ikan ini enggak mati, masih hidup, sehat. Tiba-tiba saja enggak tau kenapa ditanggok (dijala) anak perempuanku dari aquarium," kata Nizam menceritakan awal mula ikannya dimasak.
Nizam mengaku tidak mengetahui jika anaknya mengambil ikan itu dari akuarium. Karena dikeluarkan dari akuarium, ikan yang awalnya hidup itu pun kemudian mati.
"Kata anak perempuan ku itu dia pengen makan ikan arwana goreng ini, jadi ditangguknya lah. Padahal tak paham dia, itu ikan hias harga pasarannya bisa sampai Rp 5 juta," ucap Nizam.
Pria yang berprofesi sebagai ASN di Pemkot Tanjungbalai itu mengaku tidak bisa berbuat banyak setelah ikan itu mati. Dia menyebut, ikan itu kemudian digoreng untuk disantap anaknya setelah mati.
"Apa lagi mau dibuat. Namanya boru (anak perempuan) kesayangan. Sudahlah, digoreng sama mamaknya dimakan orang itu berdua. Kalau saya tak tega memakannya. Divideokan saja jadi kenang-kenangan," jelasnya.
Nizam pernah masak ikan seharga Rp 10 Juta, baca selengkapnya di halaman berikut...
Aktivitas memakan ikan dengan harga mahal ini bukan kali pertama dilakukan Nizam yang merupakan kolektor ikan ini. Sebelumnya, ikan Arwana Super Red dengan harga Rp 10 juta dia bakar karena sudah terlanjur mati.
"Enggak ada rencana sebelumnya mau dibakar. Bahkan istri saya sudah hampir membuangnya ke parit. Cuma saya larang, dipikir-pikir sayang juga makanya saat itu saya simpan dulu di kulkas," kata Nizam (23/5/2022) yang lalu.
Nizam mengatakan ajakan untuk mengkonsumsi ikan yang sudah dipeliharanya itu justru dari temannya. Nizam mulanya ragu, namun akhirnya ikan itu jadi juga dibakarnya.
"Ada kawan yang tanya jadi ikannya sudah dibuang? Saya bilang belum. Yaudah bawa ke rumahku kita panggang saja," kata Nizam menirukan lagi perkataan temannya.
"Saya awalnya tak mau memakannya. Tapi kata kawan yang pertama kali makan ini bilang rasanya enak. Pikir saya kapan lagi bisa makan ikan harga sepuluh juta. Sesudah matang dipanggang jadilah ikan itu kami bagi. Saya makan juga, anak istri juga ikut mencicipi. Rasanya seperti ikan senangin. Tekstur dagingnya empuk. Langsung pecah saat pertama kali masuk ke mulut," ungkapnya.